Selftalk

 Selftalk



Bangun tidur kuterus mandi. Eh, bukan. Alhamdulillah, membuka mata sudah dalam kamar sendiri. Mamak sudah pulang dari rumah sakit. Jadi, aku tak perlu meninggalkannya sendiri.


Namun, pagi ini badan rasanya tidak nyaman. Membuat hilang semangat. Padahal jadwal aktivita mengular dari pagi sampai sore. Mau tak mau, aku harus bangun mengerjakan rutinitas di rumah lebih dulu.


Ah, melihat pakaian dua ember yang menggunung, rasanya tangan ini tak tertarik menjamahnya. Namun, tetap saja kulakukan mengucek pakaian itu.


Setelah semua beres, langsung saja bersiap diri. Dalam salat dhuha pagi ini, perasaan benar-benar tidak nyaman. Lelah luar dalam. Rasanya ingin menangis juga menjerit.


"Bahagia, bahagia, dan selalu bahagia. Lancar, lancar, lancar. Semua untuk ibadah."


Aku mengulang kata-kata itu. Menjadikan mantra pagi ini. Kupaksa masuk ke dalam hati dan pikiran agar aku lebih ringan untuk melangkah.


Bukankah Allah seperti prasangka hamba-Nya? Siapa diriku juga akan terlihat seperti apa yang kupikirkan.


Jadi, selftalk terus kulakukan. Afirmasi positif terus dikatakan dengan jelas. Ya, ucapan adalah doa. Sedangkan jika berdoa itu harus jelas, tidak boleh samar.


Maka, temuan komunikasi pagi ini adalah berdamai dengan diri sendiri.


Tantangannya, terus berpikir positif meski lelah mendera.


Poinnya, melakukan afirmasi positif dengan selftalk.


Untuk bintang, tiga saja dan aku merasa cukup untuk hari ini.


Esok hari, aku harus bisa memproyeksikan hal yang lebih baik lagi agar menjadi baik.


#harike-12

#tantangan15hari

#zona1komprod

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal Usul Burung Walet

Pelatihan Jurnalistik

Ibu Wajib Mengajarkan Al Fatihah Kepada Anaknya