Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

BERBAGI HATI

Gambar
 BERBAGI HATI  Senyum semangat pagi menyambut tanggal satu. Selamat pada sahabat yang gajiannya diundur. Ahad ini, aku harus berbagi 'hati' dengan suami. Oke, baiklah. Aku akan menjadi sahabat terbaikmu. Jadi, family project di hari keempat judulnya berbagi hati. Sebuah kegiatan yang mengharuskan ikhlas menyisakan ruang untuk orang lain (baca: suami). Seperti biasa, pennaggung jawab dan pelaksana adalah kami berdua. Perlengkapan yang dibawa cukup sulak, sapu, kispray, dan kain lap. Rencana, aku akan menurunkan buku-buku di rak. Menata ulang dengan padat agar ada sisa ruang untuk peralatan sablon suami. Buku kuturunkan, suami cek di database koleksi manual. Rak dibersihkan dan buku ditata lagi sesuai genre dan kelompoknya. Faktanya, jam dinding sudah menunjukan waktu setengah sembilan. Buku sudah turun semua dan masih dicek suami. Namun, ketaksabaran dan berasa diuber waktu, buku segera kumasukan ke rak lagi. Hasilnya, tercampur mana yang sudah didata dan belum. "Maafkan, B

PUTAR RANJANG

Gambar
 PUTAR RANJANG Hujan semalam masih menyisakan tetes-tetes air yang membuat dingin. Seketika, tarik selimut adalah hal yang menyenangkan. Namun, tidak semudah itu. Mata ini terbuka, lantas bibir mengucap doa. "Alhamdulillah, masih diberi nikmat menghirup udara pagi." Kutunaikan dua rakaat shubuh di belakang suami. Salam ke kanan dan ke kiri terucap, hingga tanganku menyambut ulurannya. Terakhir, kepala ini merebah pada paha suami dan kedua tangan kulingkarkan di pundaknya sambil memijat tengkuk. Tak berselang lama, kami pun pindah posisi dan saling memijat bergantian. Ma syaa Allah, nikmatnya. Angin keluar berupa sendawa, efek semalam hujan-hujanan sepulang dari Nirmala Karanganyar. Mentari menyapa, seakan menyadarkan kami untuk segera menyambutnya dengan aktivitas. Oke. Kurasa cukup untuk saling bermanja. Saatnya kita putar ranjang. Jadi, rencana untuk family project hari ini ialah menata ruang kamar. Susunan permainannya ialah: Penanggung jawab dan peserta tentu saja aku dan

AKU TAHU ABC

Gambar
 AKU TAHU ABC Hari ini, Tante ingin belajar dan bermain bersama Vito. Nama permainannya adalah Aku Tahu ABC. Nah, Vito sekarang sudah di Tk loh! Namun sayang, baru berangkat sekolah dua kali saja. Setelah itu, sekolah dari rumah sama Tante karena tugas tidak diberikan rutin oleh gurunya. Belajarnya saja belum terjadwal, belum lagi jika Vito di rumah Mbah Kebumen. Nah, sekarang Tante mau membuat Family Project dan ingin menjadi sahabat terbaik bagi Vito. Yuk, kita bermain kartu.     Setelah Tante sampai rumah dan istirahat sejank, maka inilah saatnya bermain. Alhamdulillah, tadi pagi Kartu ABC sudah disiapkan. Sederhana saja. Tante memakai dus nasi tidak terpakai kemudian memotongnya menjadi seukuran 5 X 5 cm. Masing-masing kartu ditulis huruf ABC dan huruf vokal AIUEO. Jumlah setiap huruf tidak sama, menyesuaikan dengan jumlah kartunya saja. "Vito, kita main kartu, yuk," ajak Tante. "Tante punya kartu?" tanyanya antusias. "Kartu ABC. Coba, sekarang mana huruf A

PIT-PITAN

Gambar
 PIT-PITAN Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah,  kelas Bunda Sayang #6 sudah memasuki zona ketiga. Materi tentang "Cerdas Emosi dan Spiritual" begitu menantang bagi saya. Jadi, di sini saya akan mencoba untuk menjadi sabahat terbaik bagi imam tercinta. I know, I can be better. Pagi ini, kami bangun seperti biasa kemudian bermunajat kepada Illahi. Mendung menghiasi pagi diimbangi lirih suara guntur. Diskusi semalam, kami akan bersepeda mengelilingi desa sebagai langkah olahraga pagi. Namun, cuaca menjadikan keraguan singgah dalam hati. Akhirnya, saya singsingkan lengan baju untuk berberes di dapur. Menanak nasi juga merebus ubi sebagai sarapan. Sang suami bergelut dengan peralatan makan yang kotor di serambi sumur. "Lin, Mama jalan-jalan, ya?" pamit Ibu melewatiku dari pintu belakang. "Ya, hati-hati, jalan masih licin bekas lumpur banjir." Akhirnya, setelah urusan rumah beres, saya pergi ke pekarangan untuk memetik daun melinjo. Sedang suami mengeluarkan

AMAZONE

Gambar
  AMAZONE   Alhamdulillah, terima kasih ya, Allah. Engkau telah banyak memberiku kesempatan untuk terus belajar menjadi pribadi lebih baik lagi. Kini, lima belas hari telah terlewati. Belajar dalam zona kemandirian membuat kedua netra lebih terbuka. Aku sadar jika diri ini masih jauh dari kata sempurna. Lebih baik pun belum. Bintang lima saja belum bisa kuraih. Masih banyak hal yang harus kupelajari lagi dan lagi khususnya agar diri ini mampu berdikari secara merdeka. Untuk itu, izinkanlah aku menulis surat cinta untuk seorang pribadi bernama Merlin Nursmila. Satu-satunya anak perempuan dari pasangan bapak dan ibunya. Seorang adik dari dua kakak laki-laki dan seorang mbak dari adik lelaki yang tak pernah mau mengaku dirinya terlahir sebagai bungsu.   DIKSI ISTIMEWA UNTUKKU   Wahai engkau anak mamak Masa kanakmu telah jauh tertinggal Masa gadis juga telah terlepas Siapakah dirimu kini?   Aku adalah seorang istri Dari seorang suami yang begitu penyabar Diam

Cerita Tante & Vito #15

Gambar
  Cerita Tante & Vito #15

Cerita Tante dan Vito #14

Gambar
 Cerita Tante dan Vito #14 Kutinggalkan dengan Rapi Alhamdulillah, hari keempat membersamai ponakan belajar. Besok adalah akhir dari misi kemandirian di zona dua Ibu Profesional. Namun, bukan akhir dari waktu belajar. In syaa Allah, Tante dan Vito akan terus belajar. Sama-sama melatih kemandirian dan tidak bergantung. Pasti kita bisa! Nah, pagi ini, Vito bangun setelah Tante salat shubuh seperti biasa. Ketika sadar di sampingnya sudah tak ada orang, dia akan memanggil. "Te ...." "Tante shalat. Vito sudah bangun?" tanyaku. "Mau bobo lagi," jawabnya sambil beralih tempat. Jika malam tidur di depan, maka ketika yang lain bangun, dia akan pindah ke depan televisi.  Vito pun terlelap lagi. Tante siap terjun ke dapur. Sambi beres-beres hal lainnya. Waktu terus berputar. Fajar telah jauh pergi dan mentari datang menggantikan posisi. Vito terbangun dan minta nonton televisi. "Te, nonton tivi." "Bangun dulu. Doa. Terus pipis dan cuci muka. Habis itu

Cerita Tante & Vito #13

Gambar
  Cerita Tante & Vito #13 Menata Wortel Bangun tidur, ku terus mandi Eh, bukan. Bangun tidur kali ini, seperti biasa Vito mencari Tante yang sedang menyapu di luar. Dia berlari ke halaman dan berhenti di bawah pohon mangga. "Satu, dua ...." katanya mengitung mangga. Tante melanjutkan menyapu kemudian cuci tangan. Tak lupa Vito mengekor di belakang. "Vito maem, ya? Pakai sop," tawarku kemudian. "Sopnya aja." Tante mengambil dua mangkuk dan mengisi dengan sayur sop hangat. "Ini buat Vito. Yuk, makan bareng. Vito makan sendiri kayak Tante." Setelah berdoa, kami makn bersama. Meskipun Vito minta syarat sambil nonton televisi. Oke. Beberapa menit kemudian, mangkuk Tante bersih. Sedangkan punya Vito habis dalam waktu satu jam kemudian setelah Tante selesai menyapu lantai rumah dan selesai mandi. TEMUANKU: Usia ponakan 6 tahun. Target kemandirian yang ingin dilatih adalah Vito mau makan sendiri pakai sayur. Srong why: Aku ingin melatih kemandirian i

Cerita Tante dan Vito #12

Gambar
 Cerita Tante dan Vito #12 "Kardus Bekas" Alhamdulillah, hari kedua belas tantangan dan hari kedua belajar bersama ponakan. Tema hari ini adalah bermain asyik. Hujan telah membasahi bumi sejak malam. Pagi hari, ternyata masih setia turun. Mas Vito pun masih nikmat bercumbu dalam mimpi. Hingga tante pulang belanja, ia belum bangun. Selesai masak di dapur, terdengar suaranya memanggil. "Te ...." "Ya. Sini bangun, pipis dulu." Tak berapa lama dia muncul di pintu dapur. Usai ke kamar mandi, pindah rebahan di depan TV. Serial kartun pun mewarnai pagi. Hari beranjak siang, makanan sudah tersaji. Tante dan Vito sudah mandi dan rapi, tapi hujan belum berhenti. Tante asyik dengan gawai, selagi di rumah pagi hari. Niat hati ingin belajar membuka file-file naskah revisi. Vito mendekat dan tanya ini itu. Dia mulai usil dan merusuh. Aku pun minta dia main sendiri dulu. Tak luoa menjelaskan jika tante lagi belajar. "Te, Vito pinjam, ya?' katanya menunjuk tempat