Keseruan Berbagi Peran

 

Keseruan Berbagi Peran

Oleh: Merlin Nursmila

 


Pagi ini, kami menerapkan bahasa kasih kelima yaitu acts of service. Masing-masing akan memberikan pelayanan, apa yang dibutuhkan antar pasangan.

Suami yang lebih dulu bangun pasti akan membangunkan saya. Kemudian ia akan melipat selimut dan merapikan tempat tidur. Usai salat shubuh berjamaah, suami memijat kening dengan mesra sambil memandang wajah sang istri.

Tentu saja, saya senang dan menikmatinya. Kebaikannya dibalas dengan menyuguhkan secangkir kopi dan membuatkannya sarapan. Saat mentari mulai menyapa, kami pergi ke pasar tradisional untuk berbelanja bersama dan mencari bubur untuk sarapan bapak yang sedang kurang sehat.



Sampai rumah, suami bergegas mencuci piring dan saya membereskan barang belanjaan. Kemudian suami menemani ponakan sebentar, sedangkan saya yang memberi makan kelinci.

Berbagi dan bertukar peran bagi kami sudah biasa.


“Apa yang Mas rasakan saat melakukan itu semua? Membantu mengerjakan pekerjaan rumah dan melayani istri?”

“Biasa dan menikmati.”

Saya tersenyum dan memandangnya penuh rasa terima kasih.

“Saya suka saat Mas melayani lebih dari yang Mas terima. Ketika saya tidak melayani Mas dengan baik, gimana rasanya?”

“Ya, enggak apa-apa. Mas tetap berusaha untuk mengerti, kok.”

“Terima kasih. Mas sudah mau berbagi dan bertukar peran tanpa rasa malu dan gengsi.”


In syaa Allah, saya akan terus belajar bagaimana cara membahagiakan suami. Apalagi suami lebih sering memberikan pelayanan kepada saya tanpa diminta. Sekecil apapun bentuknya. Meski bahagia, terkadang saya juga merasa malu.


Untuk esok, in syaa Allah kami akan mendiskusikan mana bahasa kasih yang tepat bagi masing-masing. Semoga setelah ditemukan resepnya, kebahagiaan dan kemesraan di antara kami semakin meningkat. Aamiin.

Jadi, saya rasa cukup untuk komunikasi produktif hari ini. Saya masih perlu banyak belajar lagi. Khususnya menjadi istri terbaik yang bisa membahagiakan dan membanggakan bagi suami.


“Pasangan adalah partner terbaik sepanjang hidup dalam menjalankan ibadah untuk mencapai rida-Nya.”

 

#harike-6

#tantangan15hari

#zona1komprod

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

#banyumasraya

#merlinnursmila

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal Usul Burung Walet

Pelatihan Jurnalistik

Ibu Wajib Mengajarkan Al Fatihah Kepada Anaknya