Saling Jatuh Cinta

 

Saling Jatuh Cinta

Oleh: Merlin Nursmila

 


Wow, keren! Akhirnya kami menemukan bahasa kasih masing-masing. Lima hari mempraktikannya. Namun, hasilnya menjawab untuk lima tahun waktu pernikahan yang terlewat. Ma syaa Allah, luar biasa!

Pagi ini, usai salat shubuh kami terdiam dan saling memandang. Pandangan yang penuh arti dan hanya bisa dirasakan dalam hati.

“Jadi, Mas lebih memilih sentuhan fisik, ya?”

Suami mengangguk. Tersenyum.

“Kenapa? Mas lebih bahagia jika disentuh?”

“Iya. Lebih merasa dicintai daripada bahasa kasih yang lain.”

Kami saling berpelukan. Mengalirkan kehangatan dan membiarkannya menjadi energi positif untuk mengawali hari.

“Maaf, ya, Mas. Saya lebih suka dilayani jika harus melayani.” Saya mengucapkan kejujuran.

“Ya enggak apa-apa. Mas menikmati dan selalu mencoba untuk mengerti, kok, Dik.”

Sekali lagi kami tersenyum puas. Ada rasa bahagia yang hadir dengan hati yang plong. Seakan ada hal yang terbebas. Kini, semua yang dibutuhkan telah disampaikan. Tidak lagi memakai kode jika ingin disentuh atau dilayani.

Pengakuan bahasa kasih membuat kami menemukan cinta yang sebenarnya. Ya, kami saling jatuh cinta lagi. Pandangan mata dan bahasa tubuh semakin menguatkan rasa itu.

Beruntungnya, satu lagi bahasa kasih yang kami miliki sama. Quality time, menjadi ungkapan cinta kedua yang bisa membuat diri sama-sama merasa dicintai.

Mungkin itu sebabnya, saya akan kesal jika suami tak pulang-pulang lewat dari jam biasa. Atau pergi main sendiri dalam waktu lama dan tak berkabar. Begitu pun suami, ia akan mencari istri jika pulang tak melihat sosok saya. Atau rela mengantar dan menunggu saat istri ada kegiatan di luar rumah bersama komunitas.

Esok, saya merencanakan untuk mendiskusikan waktu me time yang tepat. Kapan dan bagaimana kondisinya ketika masing-masing sedang membutuhkan waktu sendiri.

Alhamdulillah, saya sangat puas dengan hasil komunikasi produktif hari ini. Akhirnya, saya menemukan apa itu cinta dan bagaimana cara membalas cinta pasangan.

“Cinta itu anugerah Illahi, kapan datangnya tak ada yang tahu. Namun, bagaimana menjaganya, bahasa kasih bisa memberikan resep cara jatuh cinta berkali-kali pada pasangan.”

 #harike-7

#tantangan15hari

#zona1komprod

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

#banyumasraya

#merlinnursmila

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal Usul Burung Walet

Pelatihan Jurnalistik

Ibu Wajib Mengajarkan Al Fatihah Kepada Anaknya