Adakah Boedi Utomo Sekarang?

Adakah Boedi Oetomo Sekarang?



Assalamu'alaikum sobat Pelangi, semoga selalu sehat dan memiliki semangat juang pahlawan. Ingatkah pepatah, 'Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya.' Jasa pahlawan Indonesia yang telah gugur sangat mulia dan besar jasanya dalam meraih kemerdekaan. Kita bersyukur, sudah terlahir di zaman merdeka dengan kecanggihan teknologi yang mendunia.


Jas merah. Namun, alangkah baiknya jika kita mengingat pesan, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Karena hal tersebut merupakan jati diri kehidupan bangsa. Nilai sejarah apa yang paling sobat ingat untuk bangsa Indonesia? Ada apakah dengan bulan Mei?


Mei, banyak sekali peristiwa yang terjadi di bulan ini. Banyak juga warna merah di kalender yang memberitahu kita tentang libur. Mulai dari tanggal satu sampai akhir Mei hingga libur menjelang bulan Ramadhan.


Dalam sejarah, selain memperingati hari buruh juga memperingati dua hari penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Pertama, Hari Pendidikan Nasional pada tanggal dua Mei untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Terkenal dengan Pendidikan Taman Siswa yang memiliki semboyan, 'Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani."


Kemudian kemaren, tanggal dua puluh Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Mengapa Indonesia bangkit? Ya, saat itu hadirlah Dr. Soetomo bersama mahasiswa kedokteran STOVIA yang peduli dengan nasib bangsa Indonesia. Beliau akhirnya mendirikan organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia dengan nama Boedi Oetomo.


Lahirnya organisasi nasional mengakhiri sistem perlawanan bangsa Indonesia secara kedaerahan yang masih suka berperang. Akhirnya, sistem perlawanan diubah dengan sistem organisasi melalui jalan perundingan. Lahirlah tokoh-tokoh cendekia yang berunding merebut wilayah Indonesia dari kekuasaan Belanda.


Itulah mengapa disebut Hari Kebangkitan Nasioanal. Apakah sekarang ini masih ada Boedi Oetomo? Berjuang seperti apakah yang dilakukan untuk membuat Indonesia bangkit dan lebih maju lagi dari sekedar negara berkembang? Boedi Oetomo telah memberi tauladan bahwa melawan tidak selalu identik dengan perang.


Nah, bisakah kita sekarang melawan tradisi buta huruf dan memerangi masyarakat agar melek literasi? Sudah kewajiban kita sebagai calon penulis hebat dan bermanfaat untuk memerangi kurangnya minat baca dan berkarya lewat aksara bagi masyarakat.


Caranya bagaimana? Mulailah segala sesuatunya dari diri sendiri. Mari kita terus berkarya, menebar tulisan bermanfaat yang mampu memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk mencintai literasi. Sudah selayaknya, bangsa yang besar melek literasi. Tujuannya jelas, agar warga masyarakatnya semakin pintar, kritis, dan maju pola pikirnya dengan banyak membaca dan mencari tahu. Dengan sumber daya manusianya yang melek literasi, In syaa Allah bangsa Indonesia akan merdeka dan benar-benar merdeka. Aamiin.




Marilah kita dukung gerakan Indonesia membaca dengan kita sebagai penulisnya. Ciptakan karya yang luar biasa agar mampu mengguncang dunia. Mendidik anak bangsa dengan bacaan, membangun karakter bermoral dari kata-kata, tumbuhkan semangat menggapai cita-cita untuk masa depan. Jadilah penulis beranfaat yag menginspirasi dan menggenggam dunia.





#Elmila
#RamadhanBerbagiInspirasi
#FLPGresik
#Day5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal Usul Burung Walet

Pelatihan Jurnalistik

Ibu Wajib Mengajarkan Al Fatihah Kepada Anaknya