Sebuah Kenangan Bersama Gadis Istimewa

Ternyata Dia
Karya: Elinnurs Mila

Untuk mengusir kebosanan menanti Ibu selesai diperiksa dokter, aku mengeluarkan handphone untuk nge-game. Tiba-tiba ada seorang gadis menghampiri dan duduk di sebelah. Dia memperhatikanku dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan sangat seksama. Tangannya pun mulai mencolek-colek lengan, hingga aku tergoda untuk menanggapinya.
“Hai, nama kamu siapa?”
“Aku Gadis,” jawabnya malu-malu.
“Gadis ke sini sama siapa?”
“Nenek, itu di sana!” telunjuknya mengarah kepada wanita paruh baya di loket pengambilan obat.
Agak lama aku bercengkerama dengan Gadis, namun aku merasakan pandangan mata beberapa pengunjung di sekitar yang tampak mencemooh dan merendahkanku, hingga membuatku heran.
“Apakah ada yang salah dengan penampilanku? Atau mereka mencemooh gaya bicara Gadis yang masih cadel?” batinku mulai menerka ada apa gerangan.
“Gadis, ayo kita pulang!” Neneknya sedikit berteriak memanggilnya.
“Ii..ya, Nek.” Sahutnya sambil berlari menghampiri Neneknya.
Tiba-tiba Gadis berbalik arah dan menghampiriku. Dia menarik tanganku dan diciumnya berkali-kali, kemudian dia mencium kedua pipiku.
“Iih…gemes deh gemes!” katanya sambil mencubit pipiku dengan keras dan berlari menjauh.
“Auw, sakit!” pekikku tertahan.
Beberapa pengunjung tertawa melihatku menahan sakit dan mengelus pipi yang memerah.
“Anak itu autis, Dek.” Seseorang disebelahku berbisik.
Aku tersenyum simpul mendengarnya. Masih tak percaya aku bisa mendapat ciman mesra dari Gadis yang istimewa ini.

***

Hasil gambar untuk anak autis
 Smber: kesekolah.com

NB. Sebenarnya dari awal aku sudah tahu kalau Gadis adalah anak yang istimewa. Namun aku peduli untuk memberikan haknya dalam bergaul dan berpkomunikasi secara bebas sesuai UUD 1945.
Mari jadikan diri kita sebagai bagian dari masyarakat yang inklusif, yang bisa menerima setiap perbedaan dengan lapang dan terbuka. Disabilitas itu anugerah bukan kutukan yang harus dihina dan dijauhi.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal Usul Burung Walet

Pelatihan Jurnalistik

Ibu Wajib Mengajarkan Al Fatihah Kepada Anaknya