WARNA WARNI ANTOLOGI (5)


SEANDAINYA
(Antologi Cerpen; AE Publishing; Malang; 2017)

Andai aku bisa terbang, melayang dengan sayap di bawah terik matahari. Gumpalan awan putih dengan senyumnya, bercengkrama manis di tengah fajar. Membawa simfoni indah aluanan lagu dan meronta seakan tak berakhir.
Bila Waktu Kan Kembali – Jandris Slamat Tambatua

Penyesalan selalu datang di akhir, dan itu membuat orang berpikir, “Bila saja aku bisa berbuat sesuatu untuk mencegah hal itu.” Hal itulah yang belakangan ini kupikirkan. Bila saja aku tak pernah bertemu denganmu, mungkin semua kenangan buruk itu tak akan pernah terjadi.
Paradigma – Alicia U

Kenapa huruf R itu mesti ada? Itu pertanyaan yang selalu membuat hatiku gundah gulana. Tak bisakah hidupku damai wlau untuk sejenak? Bila saja tak pernah ada huruf R dari kamus seluruh dunia.
Dunia Tanpa Huruf ‘R’ – Yoza Fitriadi
***

Seandainya, sungguh indah hidup ini apabila kata-kata seandainya benar-benar bisa mewujudkan setiap mimpi dan keinginan. Seandainya begini, seandainya begitu .... Andai, berandai-andai membuat kita akan larut dalam lamunan hingga akhirnya berujung pada kemalasan yang membawa kehancuran. Betulkah?


Tiga puluh cerpen dengan satu kunci kata seandainya. Salah satunya berjudul Pupus karya Elinnurs Mila. Sebuah penyesalan ataukah berhentinya sebuah mimpi dan harapan? pupu sama dengan menyatakan usai, berakhir, selesai, titik.


Menceritakan tentang seorang bernama Dewa yang menolak untuk dijodohkan oleh orangtuanya, bahkan sekadar untuk melihat calonnya saja pun enggan. Dia lebih memilih pada seorang guru honorer yang dicintainya dalam diam. Hingga sang gadis entah pergi ke mana tanpa ada kabar dan tanpa mengetahui perasaan dalam hatinya yang terdalam.


Di lain waktu, penyesalan itu hadir saat undangan tentang pernikahan seseorang. Dia, gadis yang dijodohkan oleh orangtuanya pun akhirnya menikah. Seorang pria lain telah meminangnya saat Dewa tidak setuju dengan perjodohan antar orangtua mereka.


Lalu bagaimanakah nasib Dewa? Kehilangan dua orang gadis dalam satu waktu. Berhasilkah Dewa menemukan gadis – guru idamannya? Siapakah sebenarnya gadis yang akan dijodohkan kepadanya?


Sungguh, Dewa menemukan semua jawaban itu pada waktu yang bersamaan dengan hadirnya sebuah penyesalan.


Cerita ini sangat menyayangi pembaca dengan nasihat lembutnya. Berpikirlah sebelum bertindak, pertimbangkan baik buruknya hingga keputusan itu dibuat. Penyesalan selalu datang diakhir kisah, bukan sebagai solusi, tapi sebagai luka yang mengecewakan.

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal Usul Burung Walet

Pelatihan Jurnalistik

Ibu Wajib Mengajarkan Al Fatihah Kepada Anaknya