WARNA-WARNI ANTOLOGI (1)

SAAT KESEPIAN DATANG MENYAPA
(Kunpulan Artikel Tema Kesepian; Aria Mandiri Group; Bandung; 2017)


Benarkah kesepian adalah virus terampuh yang mampu mematisurikan kehidupan manusia?


Saat kita merasa tidak ada satu pun orang yang bisa memahami, saat kita merasa semua teman telah beranjak pergi, saat harapan untuk menemukan cinta sejati semakin menjauh dari mimpi, saat duka kehilangan juga tak kunjung reda dari tangisan hati, saat kita merasa tidak mampu untuk meneruskan perjalanan kehidupan ini, semuanya terasa gelap tanpa petunjuk dan jejak. seakan kita terjebak di ruang sepi.

***


Mohammad Hatta dalam masa pengasingannya di Boven Digul telah melahirkan 3 jilid buku Alam Pikiran Yunani, yang memperkuat dalil bahwa kesepian, kesendirian bahkan jika kita harus menyebutnya dengan keterasingan adalah periode di mana nalar, nurani kita bisa bermain dengan sempurna sehingga menghasilkan karya yang elok rupa.






Cupilkan di atas merupakan blurb pada buku berjudul Saat Kesepian Datang Menyapa. Di dalam buku setebal 150 halaman yang semuanya berupa artikel tentang kesepian, karya pertama saya juga termasuk di dalamnya.

Ah, kesepian memang tak selalu menyakitkan, bukan? Namun, hadirnya pasti membawa kesendirian dalam keheningan. Bahkan, terkadang di tempat ramai pun kita merasa sepi dan sendiri.

Seperti tulisan yang saya muat, begitu kentalnya rasa kesepian di tengah-tengah keluarga, sahabat, saudara, yang mereka menggenggam sebuah gawai di tangannya. Tidakkah kita memperhatikan suasananya? Semua orang asyik dengan gawainya, mendekatkan yang jauh, tetapi justru menjauhkan yang dekat.

Mengapa? Karena keberadaan seseorang di dekatnya tak membuatnya tersadar bahwa diam adalah yang ketiga di antara mereka. Tak ada obrolan, canda, atau pun perhatian.

Naskah ketujuh dalam buku Saat Kesepian Datang Menyapa yang berada pada halaman ke-35 memiliki judul yang unik. Kesepian Modern yang Tersirat, judul yang mampu membuat pembaca penasaran, meraba kiranya jenis tulisan apa yang diangkut dalam artikel kesepian tersebut.

Artikel sebanyak tiga halaman yang ditulis oleh Elinnurs Mila menceritakan tentang kesepian modern. Penyakit baru apakah itu? di dalam buku disebutkan bahwa, "Kesepian modern dapat digambarkan sebagai suatu keadaan di mana setiap orang berada dalam lingkungan sosial yang sama. Namun, keadaan emosional setiap orang tersebut berada pada suatu ruang yang tanpa batas."

Maksud dari pernyataan di atas secara sederhananya bisa dijelaskan sebagai suatu keadaan dengan beberapa orang pada waktu dan tempat yang sama, tetapi tidak ada salah seorang pun di antara mereka saling berkomunikasi secara verbal. Hal ini disebabkan karena pikiran masing-masing dari orang tersebut berada di ujung saluran nirkabel yang disebut dengan telekomunikasi jarak jauh. Gawai, tentu saja itu penyebabbnya.

Gawai canggih merupakan bentuk pemuasan diri dari seseorang dalam menjalankan serangkaian aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya. ONLINE ... satu kata yang begitu familiar di era globalisasi ini, bukan?

Semua hal bisa dilakukan secara online mulai dari komunikasi, berbelanja, melakukan transaksi pembayaran, pemesanan, bahkan aktivitas terkait pekerjaan. Semua terasa lebih mudah dengan satu kata ajaib tersebut. Media sosial pun ramai diperbincangkan dan dipandangi setiap saat.

Secara nyata terdapat beberapa kasus yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai implikasi yang timbul akibat kesepian modern. Anak yang kurang perhatian dari orangtuanya yang sibuk dengan gawainya, antar pasangan yang bisa saja menjalin hubungan terlarang, antar sahabat atau saudara saat berkumpul pun, gawai menjadi yang terpenting.

Maka, sudah sepantasnya kita hidupkan kembali konsep sadar diri di mana kita harus menyadari keberadaan sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan keberadaan orang lain disekitar kita. Karena bagaimana pun juga dalam kondisi susah dan darurat orang yang pertama kali ada adalah mereka yang didekat kita bukan teman dalam jejaring sosial yang entah dimana. Jadi, seimbangkanlah peran kita di dunia nyata juga di dunia maya sebelum penyesalan itu datang.


***
























Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal Usul Burung Walet

Pelatihan Jurnalistik

Ibu Wajib Mengajarkan Al Fatihah Kepada Anaknya