Berburu Gurihnya Yutuk di Pantai Suwuk

Berburu Gurihnya Yutuk di Pantai Suwuk


Yutuk merupakan hewan laut yang disebut juga undur-undur laut. Di pantai selatan sering dijual sebagai hidangan laut yang murah. Biasanya dijajakan dalam bentuk rempeyek atau digoreng begitu saja. Setelah matang, warnanya berubah menjadi oranye cerah.

Salah satu penjual di Pantai Suwuk ialah Bu Khabib. Dia menjual yutuk goreng seharga sepuluh ribu rupiah sepiring dan dua ribu rupiah untuk selembar rempeyek yutuk.

Selain menjual hidangan laut jenis undur-undur laut juga disediakan kepiting, udang, dan gabus kecil yang semuanya digoreng. Namun, yutuk menjadi primadona tersendiri di lidah pengunjung. Alasannya, rasanya gurih, lembut, dan crispy. Tidak berbeda jauh dengan rasa udang. Harganya pun lebih murah.

Seorang pengunjung bernama Novi mengaku sengaja berkunjung ke Pantai Suwuk hanya untuk menikmati yutuk goreng.

"Kangen saja dengan kelezatan yutuk ini. Saya lebih suka yutuk yang dijual di Pantai Suwuk karena sensasi saat memakannya berbeda," tutur Novi.

Apalagi Bu Khabib bersedia menyiapkan yutuk goreng yang masih hangat. Jadi, sangat cocok jika dinikmati bersama mendoan dan sambel kecap pedas manis. Tentu saja dengan kelapa muda sebagai pelengkap santapan siang di Pantai Suwuk.

Berteduh di saung yang menghadap langsung ke pantai menjadi pilihan. Deburan ombak dan semilirnya angin pantai menambah kenikmatan. Banyaknya sajian yang disantap tidak terasa telah berpindah ke dalam perut. Tinggal menyisakan kantuk yang menyerang.

Apalagi jika berkunjung saat hari kerja seperti hari Senin. Bersiaplah menikmati Pantai Suwuk yang menenangkan. Sepinya pengunjung membuat suasana lebih adem dan damai. Cocok untuk menghilangkan penat di pikiran.

Bu Khabib pun mengaku bahwa pengunjung akan meningkat pada hari libur.

"Hari biasa saya paling menghabiskan sepuluh bungkus tempe. Berbeda di hari Minggu, saya bisa menjual lima puluh bungkus tempe untuk mendoan," jelasnya.

Benar-benar menjadi pilihan piknik yang memuaskan. Kepuasan ini masih bertambah ketika rupiah yang dikeluarkan pun tidak terlalu banyak. Cukup dua puluh lima ribu rupiah untuk dua lembar mendoan, setengah piring yutuk goreng, dan sebuah kelapa muda.


Perut pun kenyang, penat di pikiran hilang, dan hati kembali tenang. Saatnya bersiap kembali untuk menghadapi tantangan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal Usul Burung Walet

Pelatihan Jurnalistik

Ibu Wajib Mengajarkan Al Fatihah Kepada Anaknya