METAMORFOSIS KEHIDUPAN MANUSIA
Sahabat….
Kalian
pasti paham bahwa kupu2 yang indah itu berasal dari seekor ulat yang (mungkin)
mengerikan, menakutkan, seram atau bahkan menjijikan (ma’af yaa). Banyak dari
populasi ulat yang dibasmi oleh manusia atau dimangsa hewan yang lainnya. Sebabnya
begitu simple, karena ulat itu akan merusak tumbuhan, membuat badan menjadi
gatal atau karena bentuknya yang menakutkan.
Tapi
melihat jauh dari hal tersebut, kalian pasti mengerti bahwa ulat tersebut
berasal dari sebuah telur dari seekor kupu2 yang cantik. Well, dari sebutir
telur itulah akan menetas menjadi seekor ulat yang sering kita temui dalam
lingkungan sekitar kita. Bila kita biarkan ulat tersebut, atau mungkin kita
ikhlas untuk memeliharanya seperti pets yang lain, memberi makan dan
menyediakan tempat untuk berlindung, dan bersikap sayang padanya, maka suatu
saat kita akan melihat hasil yang indah.
Sahabat…
Beginilah
fase metamorphosis kupu2 yang sempurna….
Dari
sebutir telur akan menetas menjadi seekor ulat bulu. Ulat bulu itu menumpang
hidup pada sebuah pohon, meminta belas kasihan pada sang tuan rumah untuk
diberi izin memberikan sedikit daunnya yang segar untuk dikunyah2 sebagai
makanannya.
Setelah sekian waktu lamanya menumpang dan berganti kulit kurang
lebih 4-6 kali, tiba saatnya ulat tersebut akan menghentikan kegiatan makannya.
Ulat tersebut merasa sudah cukup dan merasa kenyang, sehingga ulat tersebut
akan berdiam diri menempel pada sebuah daun terdekat. Ulat akan mengganti
pakaiannya yang agak lembut dengan pakaian baru yang sedikit keras. Atau bahasa
kerennya, ulat tersebut berubah menjadi sebuah kepompong.
Well,
kegiatan sebuah kepompong hanyalah berdiam diri, pasrah dengan keadaan &
suasana sekitar. Kepompong begitu patuh terdorong angin ke kanan atau ke kiri,
namun kepompong bertahan untuk tetap pada tempatnya. Menempel kuat pada sebuah
ranting daun.
Sampai
akhirnya, keluarlah kupu2 kecil yang cute dari dalam tubuh kepompong.
Subhanallah….
Begitu cantik kupu2 kecil itu, ia akan menari2 lembut di udara,
mengepakan sayap indahnya, tersenyum ceria mengucapkan terima kasih pada pohon
inangnya selama ini dan terbang mengucapkan selamat tinggal.
Namun
jangan salah paham, kupu2 mengerti arti sebuah balas budi kupu2 dewasa akan
kembali pada sebuah tanaman. Kupu2 cantik akan terbang merendah dan hinggap di
atas bunga yang cantik. Sungguh pemandangan yang menyejukan hati melihat bunga
yang cantik bercengkrama dengan seekor kupu2 yang elok. Kupu2 akan menghisap
lembut benang sarinya, sampai akhirnya putik itu tumbuh besar menjadi buah yang
akan kita makan.
Subhanallah…..
Sahabat…
Apabila
kita tempatkan kupu2 tersebut adalah manusia,, bagaimanakah adanya??
Tak akan
berbeda jauh sebuah siklus kehidupan yang akan dilalui oleh manusia dengan
seekor kupu2 cantik tersebut.
Seorang
ibu akan mengandung selama 9 bulan 10 hari lamanya, sampai saatnya akan
lahirlah sesosok bayi kecil mungil yang imut2. Bayi itu akan dikasihi oleh
kedua orang tuanya, tumbuh dalam limpahan cinta yang hangat. Bayi akan tumbuh
berkembang menjadi batita yang sudah punya polah tersendiri kemudian menjadi
balita yang tampak makin pintar.
Setelah
itu, tumbuhlah menjadi anak2 kecil yang mulai rewel dan pintar. Anak2 kecil
terlihat begitu bahagia raut wajahnya saat bermain, berkumpul bersama teman2
seusiannya. Mereka mulai belajar menuntut ilmu demi bekal masa depannya.
Dari
anak2 kecil yang masih berada dalam pengawasan dan perlindungan kedua orang
tuanya, tumbuhlah remaja2 cantik dan tampan. Mereka mulai memiliki kenakalan
remaja seusianya, yang membuat gemas orang2 sekitar. Perbuatan mereka sangatlah
wajar, remaja saat ini tumbuh dalam lingkungan yang baru, mereka mulai mengenal
sosok teman atau sahabat, mengerti arti sebuah percintaan dan mengalami masa
pubertas. Maka tak salah, jika usia ini mereka akan menuntut lebih banyak
perhatian dan kasih sayang yang tercurah.
Saat
mereka tumbuh menjadi dewasa, proses berpikir dan pendewasaan diri mulai
terlihat. Manusia dewasa mulai dapat bersikap mandiri, kreatif dan inofatif. Bakat2
dan jati dirinya mulai di temukan, dan bagaimana cara membawa dirinya menuju
masa depan cemerlang. Mereka pun mulai memahami arti sebuah kehidupan social,
dimana mereka tak akan bisa hidup sendiri jauh dari sebuah proses adaptasi.
Manusia
dewasa mengakhiri masanya dengan melabuhkan cinta pada setiap pasangannya yang
kemudian merangkai kehidupan bahtera rumah tangga harmonis, menciptakan
generasi2 penerus bangsa, calon2 pemimpin yang amanah. Aamiin….
Saat
mereka beranjak menjadi orang tua dan akhirnya sampai pada sosok renta,
masalah2 kehidupan begitu sangat kompleks dan dan tak akan ada hentinya sampai
mereka menghembuskan nafas terakhir. Wallahu’alam….
Shortly…
Apakah
yang dapat kita simpulkan, guys???
Well,
Dari
perbandingan kedua metamorphosis tersebut, kita sebagai pemuda pemudi generasi
penerus bangsa telah berada pada fase kupu2 kecil yang cute.
Nah,
sahabat…
Kita
pasti ingin tumbuh menjadi kupu2 dewasa yang elok nan cantik. Memiliki hati
yang bening, peduli terhadap lingkungan, berjiwa social, mengerti arti cinta
yang harmonis dan yang paling penting adalah makna sebuah balas budi.
Sahabat,,
Marilah
kita berpikir dan merenung sejenak….
Apakah
kita telah membalas cinta kasih kedua orang tua kita?
Apakah
kita telah berbuat baik selayaknya kita sebagai makhluk social yang beradab?
Bagaimanakah
sifat, sikap dan perilaku kita terhadap sesama? Berdasar peri kemanusiaan??
Lantas,
bagaimanakah usaha kita menciptakan ide2 dan inspirasi kreatif, inovatif dan
jiwa mandiri dalam diri kita?
Apakah
usaha kita sebagai generasi pemuda penerus bangsa, tanah air tercinta ini??
Well,,
Setidaknya
kita tumbuh seperti kupu2 cantik yang mengerti apa arti tolong menolong, rasa
berbagi dalam kehidupan social, semangat dan usaha keras yang pantang menyerah
juga lebih penting mengenai arti dari sebuah balas budi.
Seekor
kupu2 saja mengerti akan hal tersebut di atas….
Lantas
bagaimana dengan diri kita, layaknya seorang manusia ciptaan Allah SWT yang
sempurna di banding makhluknya yang lain. Diri kita teranugerahi dengan adanya
akal pikiran juga adanya hati manusia yang pada dasarnya suci dan bersih.
Subhanallah…..
Alhamdulillah…..
Allahu
Akbar…..
“Fa
bi ayyi aa laa’I rabbikumaa tukazziban”
Maka
nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
(QS.
Ar Rahman)
Sahabat….
Semoga
kita bisa tumbuh menjadi manusia anggun yang mengerti bagaimana caranya
menggunakan akal pikiran dan bagaimana menuntun langkah hati kita.
Kita
tahu,,
“Life
is never flat”
Kehidupan
ini akan terus berputar bagaikan sebuah roda. Terkadang berada di atas
terkadang menjadi penumpu di bawah, tergesek-gesek. Begitulah manusia,
janganlah bangga engkau yang berada di atas lantas menyombongkan dirimu. Ketahuilah,
semua yang kita miliki ini tak lain adalah titipan-Nya semata. Tak akan pernah
kita dapat membawanya sebagai bekal di akhirat kelak.
Nah,,
sahabat….
Bagi
kalian yang sekarang ini sedang di uji, bersabarlah. Karena bagaimanapun bentuk
musibah yang kita hadapi, itu hanyalah sebatas ujian yang harus kita kerjakan. Bagaimana
cara dan proses kita dalam menyelesaikan adanya sebuah masalah. Ketahuilah sahabat,
Allah tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kemampuannya, karena sesudah
kesulitan itu pastilah ada kemudahan.
“Fa
inna ma’al ‘usri yusraan, Inna ma’al ‘usri yusraan”
Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,sesungguhnya sesudah kesulitan
itu ada kemudahan.
(QS. Al Insyirah : 5-6)
Well,,
Jadilah
manusia anggun seperti eloknya seekor kupu2 dewasa itu, kupu2 cantik yang
selalu tegar dalam segala situasi walaupun angin besar menerpanya ataupun
isengnya anak2 kecil yang berlarian mengejarnya. Mungkin suatu hal lain yang
lebih membahayakan seekor kupu.
Namun
di samping hal tersebut, kupu2 selalu tampil cantik nan elok. Auranya yang
anggun membuat tersenyum siapa saja yang melihatnya, kecantikannya lebih
terpancar dari tabiatnya yang selalu membalas budi baik terhadap sebatang
tanaman, membantunya menciptakan buah-buahan yang segar dan bervitamin. Sungguh
kaya akan manfaat, hasil dari kerja keras kupu2 itu untuk kita seorang manusia.
Subhanallah…..
Sahabat…
Sewajarnya
kita sebagai manusia, sebagai makhluk social yang setiap harinya tak akan jauh
dari adaptasi dunia sekitar, maka wajib menjaga diri kita. Bagaimana membawa
diri dalam bergaul, bagaimana cara kita bertutur kata, bersikap dan
berperilaku.
Semoga
sahabat semua juga memiliki kepribadian yang cantik, seperti eloknya kupu2 itu.
Dan janganlah,
kita sebagai manusia juga melupakan tentang apa yang telah Allah anugerahkan
kepaada kita. Jika terhadap manusia pun kita harus berperilaku baik, sopan dan
santun, lantas bagaimanakah sikap kita terhadap sang Khalik? Allah SWT yang
telah menciptakan kita, tak kurang suatu apa pun anugerah dan nikmat yang telah
Allah berikan pada diri kita.
Alhamdulillah….
“Wa
maa khalaqtul jinna wal insa illaa liya’budun”
Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku
(QS.
Az Zariyat : 56)
Komentar
Posting Komentar