Gaya Berkumpul Anak Milenial
Gaya Berkumpul Anak Milenial
Minggu memang ditunggu. Bangun siang sesuka hati. Habis mandi tak harus memakai seragam rapi. Duduk di depan televisi menonton acara kartun favorit. Bisa juga mengambil gawai lalu pergi mencari sinyal wifi.
Inilah pemandangan yang saya temukan saat mencuci sepeda motor. Berderet anak-anak usia sekolah dasar lengkap dengan gawai di tangan.
"Dik, beli quota wifi, ya?" tanyaku kepada mereka.
"Iya," jawab mereka kompak.
"Beli harga berapa?"
Ternyata ada yang membeli seharga dua ribu rupiah ada juga yang tiga ribu rupiah. Quota yang didapat bisa menyambung ke internet sekitar satu sampai dua jam.
"Internetnya untuk main apa?" tanyaku lagi.
"Nonton youtube sama mainan," jawab anak bernama Sakti, polos.
"Terus mainannya apa?"
"FF kalau nggak mobile legend," jawab bocah kelas empat sekolah dasar itu lagi.
Aku tersenyum menanggapinya. Ternyata beginilah mainan anak zaman sekarang. Membawa gawai milik orang tuanya untuk bermain secara daring.
Namun, ada juga yang sudah memiliki gawai sendiri seperti Nabil. Anak laki-laki berambut ikal duduk di kelas dua SMP. Ia mengaku selalu membutuhkan internet untuk mengerjakan tugas sekolah.
Alangkah baiknya sebagai orang tua kita tetap mengawasi mereka. Saya melihat mereka bermain gawai secara daring dengan kabel pengisi daya tetap terhubung dengan stop kontak. Bukankah hal ini cukuo berbahaya? Terlebih saat kondisi gawai yang sudah panas.
Untuk itu, buatlah kesepakatan kapan anak boleh memakai gawai. Kemudian dampingi anak, jangan sampai membuka situs yang tidak sesuai dengan usianya. Mari berlaku bijak dan disiplin agar anak tidak kecanduan gawai
Komentar
Posting Komentar