SEMANGKUK CINTA
SEMANGKUK CINTA
Senja mulai menyapa bersama hujan yang setia merayu. Mantel kukencangkan rapa menempel badan dan laju motor digas perlahan.
Akhirnya, aku sampai juga di rumah. Membawa tas kain berisi baju ganti, mangkuk dan termos kecil, ada juga separuh buah naga.
Barang bawaan kuletakkan lanjut dengan membersihkan diri. Tak berselang lama, azan maghrib berkumandang. Segera kutunaikan tiga rakaat di belakang suami.
Beberapa saat berselang. Kami menikmati waktu dalam diam.
"Mas, aku mau buat es sama buah naga, puding, susu. Tapi esnya dibuat jadi remukan kecil-kecil," ucapku membuat rencana.
Ya, family project kali ini ialah ingin membuat kudapan segar sore hari. Sayang, ide ini muncul dadakan ketika aku baru pulang.
Jadi, kegiatan dilakukan setelah shalat maghrib dengan penanggung jawab dna peserta kami berdua. Perlengkapan yang dibutuhkan selain bahan utama, tentu ada mangkuk, sendok, palu kecil, plastik, dan lap.
Tanpa babibu lagi, kami beranjak ke dapur. Aku siapkan semua bahan yang disebut, sedangkan suami mulai memukul es batu sampai ukuran kecil.
Buah naga kusendok kecil-kecil dan dimasukkan ke mangkuk. Lanjut dengan puding siap makan yang kuperlakukan sama. Bunyi palu kecil beradu dengan es di dalam plastik menambah keseruan.
Akhirnya, semua sudah siap. Buah di mangkuk kupinggirkan, lalu remukan es ditata di tengah. Polesan terakhir setelah buah dirapikan ialah menyiramnya dengan susu.
Alhamdulillah, semangkuk cinta siap tersaji. Mari kita nikmati berdua sambil mendengarkan dendang kodok yang riuh ceria.
"Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan?"
Alhamdulillah, kami bahagia menjalani dan menikmati. Meski waktu untuk berdua tak lama karena harus kembali menjaga ibu di rumah sehat, tapi aku akan memberi angka 90% untuk project ini.
"Terima kasih, Abang."
Mari jalani dengan bahagia walau sederhana.
#harike5
#tantangan15hari
#zona3cerdasemosidanspiritual
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
#familyproject
#sahabatterbaik
Komentar
Posting Komentar